Kamis, 17 Juli 2014

Cara Membuat Bor PCB dari Dinamo Mekanik VCD



Langsung saja, kebetulan saya masi kesulitan untuk membeli seperangkat bor mikro (sayang dana), Bor yang saya rangkai berasal dari beberapa alat yang tidak terpakai.
Bahan-bahan :

1. Motor / Dinamo, kebetulan saya punya VCD yang uda rusak,diambil aja motornya,silakan cari motor yang laen disekitar anda..
2. Adaptor / Sumber Daya kebetulan saya punya charge hp yang tidak terpakai dengan tegangan 5 volt, silakan cari disekitar anda..
3. Mata Bor, kalo yang ini beli, kirain harganya mahal,ternyata cuma 1.200 perak,bilang aja beli bor buat pcb, biasanya ukuran 0.8 atau 1 mm, untuk baut lensa lebih tepat.
4. Bekas Isi pulpen yang sudah tidak ada tintanya.

Cara:
1.      Masukkan mata bor ke isi pulpen lalu lem dengan lem bakar
2.      Masukkan ujung isi pulpen yang satunya ke mata dynamo

3.      Dan beri tegangan ke dynamo dengan charge hp tadi


Selamat mencoba………………………..



Rabu, 16 Juli 2014

CARA MEMBUAT LAMPU HEMAT ENERGI LED 3 WATT

Postingan saya kali ini akan menjelaskan tentang pembuatn lampu hemat energi dengan LED LUXEON, yang tentunya dengan biaya yang sangat murah dan bahan yang mudah dicari, bahkan dari bahan bekas pun jadi. Oke sudah cukup basa-basinya langsung saja kita mulai .

Kali ini kita akan membuat lampu hemat energi 3 watt yang menggunakan HPL ( high power led ) luxeon 3 watt. Bahan-bahan yang harus disiapkan adalah :

1. HPL luxeon 3 watt + hetsink
2. Charger hp bekas ( charger hp apa saja yang penting masih hidup )
3. Lampu cfl mati ( lampu neon jari )
4. Lem

Bahan-bahan yang kita gunakan termasuk mudah di dapatkan di pasaran hanya saja untuk HPL 3 watt mungkin sedikit sulit ditemui di daerah-daerah tertentu. Oke langsung saja kita mulai langkah-langkahnya

1. Bongkar charger hp yang masih berfungsi dari wadahnya , karena LED yang kita gunakan adalah 3 watt maka charger hp sudah mampu untuk menghidupkan LED secara power full . Output dari charger hp rata-rata adalah 5v 500mAh , jika di kalikan maka outpur charger tersebut adalah 2,5 watt. Disini saya menggunaka charger hp S*MSUNG yang kecil agar bisa dimasukkan ke wadah lampu neon jari.

2. Kita rekatkan HPL pada heatsink menggunakan lem. Jika membeli HPL usahakan yang sudah terpasang heatsink bintang agar pemasangan.nya mudah. Heatsink ini berfungsi melepaskan panas dengan cepat agar LED dapat tahan lama.

3. Posisikan rangkaian charger hp di dalam wadah lampu neon jari serapi mungkin dan rekatkan dengan lem , jangan lupa solder dahulu input 220v ke conector lampu neon dan 5v pada kabel yang nantinya untuk menyambungkan ke HPL.

4. Solder kabel keluaran rangkaian charger 5v ke HPL yang sudah merekat pada heatsink. Karena HPL tegangan normalnya adalah 3.2v ada baiknya kita memberi resistor antara 5 sampai 50 ohm , tetapi jika tidak diberi resistor sebenarnya juga bisa mengingat output yang dihasilkan dari charger hp hanya 2,5 watt

5. Rekatkan HPL pada wadah neon jari tadi dengan lem .

LED LUXEON + HETSINK



rangkaian charger hp

Lampu hemat energi 3 watt

tampak depan


Selamat mencoba.................................

Senin, 14 Juli 2014

Cara buat Layout Dengan sistem Setrika / Sablon

Saya akan menjelaskan membuat layout di PCB dengan sistem sablon.
Buat orang elektro mungkin cara ini tidak asing lagi, tapi saya disini cuma ingin berbagi ilmu saja. Dalam teknik elektronika, biasanya membuat layout jalur arus untuk PCB (printed circuit board) menggunakan sistem UV Photoresist laminate, Sablon, Toner transfer paper, dan cetak langsung ke PCB menggunakan printer khusus (pembahasannya teknik-teknik tersebut bisa dilihat di finsdesign), namun dengan cara ini kita bisa menghemat biaya yang kita perlukan.

Pertama bahan yang perlu disiapkan adalah :
  1. Design Layout yang sudah di Print out, lalu di foto copy dengan media mika
  2. Setrika
  3. PCB
  4. Fericlorit
  5. Kain
  6. Amplas
Cara :

Yang akan dibahas disini adalah cara pemindahan dari design layout yang sudah jadinya ke papan PCB. Jadi bukan bagaimana membuat layout dengan menggunakan software tertentu.

  1.  Cetak gambar layout ke kertas yang sudah di foto copy ke dalam mika
  2.     Contoh layout pada mika.

  3. Gosok PCB dengan amplas supaya Gambar bisa menempel ke PCBnya
  4.  Panaskan setrikaan, jangan pakai setrika uap. Setting ke temperature maksimum
  5.  Taruh PCB di permukaan yang datar, kemudian tempelkan layout yang telah di print dengan gambar terbalik ke bawah menghadap PCB, tekan dan tahan setrika di atas permukaan PCB, gosok (setrika) dengan merata selama beberapa menit. Pastikan panasnya merata di permukaan PCB.

    Proses setrika layout pada PCB
    5.  Ketika anda sudah yakin bahwa pemanasan ini sudah cukup, biarkan pcb dingin, kemudian coba untuk menghilangkan mika yang menempel dengan menggunakan air yang telah disediakan, gosok secara perlahan agar mika tersebut terkelupas dari papan PCB. Jika ada gambar yang belum menempel, artinya proses pemanasan sebenarnya belum selesai, dan harus diulang,
Proses ini butuh eksperimen, berapa lama pemanasan dengan mika yang berbeda, sehingga menghasilkan hasil yang optimal.
        


 6.  Langkah berikutnya adalah tinggal melarutkannya dengan ferit


       Selamat mencoba

Minggu, 13 Juli 2014

Dasar Elektronika "Transistor"

TRANSISTOR


Transistor
Postingan kali ini akan membahas tentang pengenalan transistor. Apa itu transistor? dan apa kegunaannya?, berikut ini merupakan penjelasan singkat tentang transistor.

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.


Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Jenis-jenis transistor

BJT

BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).

Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau . β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

FET

FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah diode dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.

FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
 
Cara menentukan kaki Transistor
 
tr-npn-dan-pnp.jpg 
  1. Cara menentukan kaki basis, kolektor, dan emitor tipe NPN cara menentukannya adalah sebagai berikut:

-Cara menentukan kaki kolektor :

1. Hubungkanlah saklar avometer pada fungsi ohmmeter
2. Hubungkan probe merah pada kaki emitor dan probe hitam pada basis maka jarum tidak bergerak.
Kedua hubungkanlah probe merah, pada kaki basis dan probe hitam pasa kaki emitor maka jarum akan bergerak.


-Cara menentukan kaki emitor:

1. Hubungkanlah saklar avometer pada fungsi ohmmeter
2. hubungkan probe merah pada kaki basis dan probe hitam pada kolektor maka jarum tidak bergerak.
Kedua hubungkanlah probe merah, pada kaki kolektor dan probe hitam pasa kaki basis maka jarum akan bergerak.


-Cara menentukan kaki basis :

1. Hubungkanlah saklar avometer pada fungsi ohmmeter
2. Hubungkan probe merah pada kaki kolektor dan kabel hitam pada emitor maka jarum tidak bergerak.
Kedua hubungkanlah kabel merah, pada kaki emitor dan probe hitam pasa kaki kolektor maka jarum akan bergerak.


2. Cara menentukan kaki basis, kolektor dan emitor tipe PNP cara menentukannya adalah sebagai berikut:

-cara menentukan kaki kolektor:

1. Hubungkanlah saklar avometer pada fungsi ohmmeter
2. Hubungkan probe merah pada kaki emitor dan probe hitam pada basis maka jarum bergerak.
Kedua hubungkanlah probe merah, pada kaki basis dan probe hitam pasa kaki emitor maka jarum tidak akan bergerak.


-Cara menentukan kaki emitor:

1. Hubungkanlah saklar avometer pada fungsi ohmmeter
2. Hubungkan probe merah pada kaki basis dan probe hitam pada kolektor maka jarum bergerak.
Kedua hubungkanlah probe merah, pada kaki kolektor dan probe hitam pasa kaki basis maka jarum tidak akan bergerak.


-Cara menentukan kaki basis:

1. Hubungkanlah saklar avometer pada fungsi ohmmeter
2. Hubungkan probe merah pada kaki kolektor dan probe hitam pada emitor maka jarum bergerak.
Kedua hubungkanlah probe merah, pada kaki emitor dan probe hitam pasa kaki kolektor maka jarum tidak akan bergerak.

Dasar Elektronika "Elco (Elektrolit Condensator)"



Elco
Di dalam kapasitor polar memiliki dua kutub yang berbeda pada tiap kakinya, sehingga dalam pemasangan komponen ini tidak boleh terbalik ataupun salah dalam pemasangan.



Elco adalah komponen yang memiliki 2 kaki, yaitu kaki (-) dan kaki (+). Fungsi Elco juga dapat di bilang sebagai penyimpan arus listrik DC. Rangkaian Elco sering di pakai dalam rangkaian apapun, seperti power supply regulator, power dan fungsi lainnya. Kapasitor elco di bagi menjadi 2 jenis, yaitu kapasitor polar dan kapasitor bipolar / non polar. Pembagian ini berdasarkan pada polaritas (kutub positif dan negatif) dari masing masing kapasitor.

Cara Membaca Nilai Kapasitor/Capasitor/Kondensator






Cara Membaca Nilai Kapasitor/Capasitor/Kondensator - berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik. Kondensator/Capasitor ini merupakan komponen elektronika pasif. Kondensator notasinya biasa ditulis dengan huruf C. Banyaknya muatan listrik per detik ditentukan dalam satuan Qoulomb (Q), sedangkan kemampuan Kondensator/Capasitor menyimpan muatan disebut kapasitansi yang satuannya adalah Farad (F).

Pada umumnya nilai kapasitor memiliki satuan mili-farad (MF), mikro-farad (µF), nano-farad (nF) dan piko-farad (pF), untuk detailnya bisa dilihat gambar berikut






Kondensator/Capasitor terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat yang disebut dengan bahan dielektrik, fungsi zat dielektrik adalah untuk memperbesar kapasitansi. Jenis kondensator/kapasitor ini diantaranya adalah : keramik, kertas, kaca, mika, polyister dan elektrolit.



Kondensator juga memiliki Tegangan kerja (working Voltage) yaitu tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Contoh tegangan kerja pada kondensator, apabila pada badan Elco (Condensator Electrolit) tertulis di badannya 220 µF / 25 V, berarti kondensator ini mempunyai kapasitas menyimpan muatan listrik 220 mikro-farad, sedangkan tegangan maksimal 25 volt, jika dialiri tegangan listrik lebih dari 25 volt, maka elco ini akan rusak (meledak).



Kapasitor Elektrolit/ Elco

 





Kapasitor jenis ini sudah cukup jelas untuk membaca nilainya, seperti pada gambar daitas tertulis 4700 µF 35v yang artinya kapasitor tsb. memiliki nilai 4700 mikro-farad, dan tegangan maksimum 35v



Kapasitor Non Polar






Kondensator/Capasitor non polar adalah Capasitor yang elektrodanya tanpa memiliki kutup positif (+) maupun kutup negatif (-) artinya jika pemasangannya terbaik maka Capasitor tetap bekerja. 
Contoh Kondensator/Capasitor nonpolar yaitu : Kondensator/Capasitor variable (Varco). Kertas, Mylar, Polyester, Keramik dsb.



Pada Kapasitor angka yang tertulis di badannya merupakan nilai kapasitansi kapasitor tersebut. Apabila pada badannya tertulis satu / dua angka maka bisa kita langsung baca kapasitasnya dengan satuan pF (piko-farad).

 



Contoh, kapasitor keramik diatas tertuliskan dua angka 68, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 68 pF. Sedangkan jika ada 3 angka, maka angka pertama dan kedua adalah nilai nominal, sedangkan angka ketiga adalah faktor pengali.

 



Perhatikan gambar diatas, di sana tertulis 105J 400V, yang artinya 10pF x 10= 1.000.000pF= 1µF dan huruf "J" artinya toleransi 5%, dengan tegangan maksimum 400 volt