RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik.
Fungsi resistor yang umumnya kita tahu itu adalah sebagai
penghambat arus listrik yg melewati sebuah rangkaian. Sedikit mengenai
macam-macam transistor. Bila dilihat berdasar nilainya, maka komponen
ini bisa dibagi menjadi tiga jenis. Pertama adalah Fixed Resistor, yaitu
resistor yang memiliki nilai hambatan tetap. Kedua adalah Variable
Resistor, yaitu resistor yang mempunyai nilai hambatan yang bisa
berubah-ubah. Ketiga adalah Resistor Non Linier, yaitu resistor yang
disebabkan oleh pengaruh / faktor dari lingkungan seperti cahaya atau
suhu, akan membuat nilai hambatannya menjadi tidak linier.
Menghitung nilai resistansi pada resistor merupakan hal yang penting saat kita mempelajari bidang elektro atau elektronika, maka kali ini saya akan membagi sedikit ilmu tentang gelang warna pada resistor dan bagaimana cara menghitung nilai resistansinya.
Kode Warna Resistor
Resistor yang menggunakan kode warna ada 3 macam, yaitu:
1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi.
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas
Sedangkan ukuran resistor bermacam
macam sesuai dengan ukuran daya resistor itu. Dipasaran terdapat
beberapa ukuran daya seperti ditunjukkan pada Gambar 1, Gambar 2 untuk
komposisi karbon dan Gambar 3, Gambar 4 untuk metal film
Kode warna resistor dapat disederhanakan seperti pada Gambar di bawah ini.
Resistor Chart |
Resistor merupakan komponen penghambat aliran arus listrik, resistor juga sering dikenal dengan nama hambatan.
Ada 2 macam resistor, yaitu :
1. Resistor dengan nilai tetap (Fixed Resistor).
1. Resistor dengan nilai tetap (Fixed Resistor).
2. Resistor yang dapat berubah-ubah nilainya atau tidak tetap (Variabel Resistor).
Resistor Tetap (Fixed Resistor) adalah nilai hambatannya tetap sesuai dengan nilai yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya. Sedangkan Resistor tidak tetap (VariableResistor/VR) adalah resistor yang dapat berubah nilai hambatannya baik itu disengaja di rubah ataupun karena adanya pengaruh lingkungan.
1. Macam-macam Jenis Resistor Tetap (Fixed Resistor) :
Resistor Tetap (Fixed Resistor) adalah nilai hambatannya tetap sesuai dengan nilai yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya. Sedangkan Resistor tidak tetap (VariableResistor/VR) adalah resistor yang dapat berubah nilai hambatannya baik itu disengaja di rubah ataupun karena adanya pengaruh lingkungan.
1. Macam-macam Jenis Resistor Tetap (Fixed Resistor) :
- Resistor Kawat
Resistor ini merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat
rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube).
Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor
kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena
memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi.
Jenis resistor kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah
jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik,
kemudian dilapisi dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk resistor
jenis kawat ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt.
Bentuk fisik bisa dilihat pada gambar :
Resistor Kawat |
- Resistor Arang (Batang Karbon)
Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan
kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang.
Resistor jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya
resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian –
rangkaian elektronika. Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat
dilihat pada gambar :.
Resistor Arang |
- Resistor Film Karbon
Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan
film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai
resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini banyak
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya
kecil dan mudah didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar
1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan !0%.
Bentuk fisik dari Resistor film karbon seperti terlihat pada gambar
dibawah ini :
Resistor film karbon |
- Resistor Metal Film
Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan
terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang
tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini
sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan
resistor film karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki
toleransi yang lebih kecil. Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang
warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film
karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor ini sangat cocok
digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang dimiliki sebesar 1/4 watt,
1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal Film dapat dilihat
pada gambar:
Resistor Metal Film |
- Resistor Keramik atau Porselin
Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak
ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat
dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor keramik ini sekarang
sudah dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian
elektronika saat ini karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta
memiliki tingkat resistansi tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki
resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang
nilai resistansinya tertulis pada tubuhnya. Bentuk dari resistor ini
dapat dilihat pada gambar :.
Resistor Keramik |
Ada 3 tipe pengkodean warna untuk resistor, yaitu:
- Resistor 4 gelang warna
- Resistor 5 gelang warna
- Resistor 6 gelang warna.
Tabel Kode Resistor |
Resistor 4 Warna
Warna (1) dan (2) = Angka Digit
Warna (3) = Multiplier
Warna (4) = Nilai Toleransi
Resistor 5 Warna
Warna (1) (2) (3) = Angka Digit
Warna (4) = Multiplier
Warna (5) = Nilai Toleransi
Resistor 6 Warna
Warna (1) (2) (3) = Angka Digit
Warna (4) = Multiplier
Warna (5) = Nilai Toleransi
Warna (6) = Koefisien Suhu
- Cara Menghitung Resistor 4 Warna
untuk mengetahui cara menghitung resistor warna kita langsung pakai contoh saja resistor berikut:
Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 %
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 %
- Cara Menghitung Resistor 5 Warna
kita pakai contoh resistor dengan warna sebagai berikut
Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Kuning ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 %
Gelang 2 = Kuning ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 %
- Cara Menghitung Resistor 6 Warna
anda mempunyai resistor 6 warna misalnya sebagai berikut
Jadi Nilai resistornya
Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Kuning ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Gelang 6 = Orange (15ppm/derajat celcius)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % 15 ppm/derajat.
Gelang 2 = Kuning ( 4 )
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Hijau ( 0,5 % )
Gelang 6 = Orange (15ppm/derajat celcius)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 Ω = 24 KΩ ± 0,5 % 15 ppm/derajat.
Resistor Color Code Quick Guide |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar